Beristirahatlah dalam Yesus

555 beristirahat di dalam YesusSetelah menyelesaikan pekerjaan, Anda ingin beristirahat dengan benar. Mereka membiarkan jiwa mereka menjuntai dalam kemalasan yang manis, untuk bernapas lagi dan untuk mengumpulkan kekuatan baru. Yang lain menemukan rekreasi dalam olahraga dan alam atau menikmati istirahat mereka dalam bentuk musik atau bacaan yang menginspirasi.

Yang saya maksud dengan "istirahat" adalah kualitas hidup yang sama sekali berbeda. Saya ingin menulis ulang dengan frasa "istirahat di dalam Yesus". Yang saya maksudkan adalah kedamaian batin yang dalam yang begitu memuaskan dan santai. Tuhan telah menyiapkan kedamaian yang mencakup segalanya bagi kita semua jika kita benar-benar terbuka dan menerima itu. "Kabar baik," Injil, termasuk keselamatan Anda melalui Yesus Kristus. Tujuannya adalah untuk mewarisi Kerajaan Allah melalui Yesus dan hidup abadi dalam kedamaiannya. Dengan kata lain, untuk beristirahat di dalam Yesus.

Untuk memahami hal ini, Anda perlu "membuka telinga hati". Karena Tuhan memiliki istirahat untuk semua, adalah keinginan saya yang mendalam agar Anda dapat mengalami dan menikmati kedamaian ini.

Pada titik ini saya sedang memikirkan pertemuan antara Nikodemus, salah seorang petinggi orang Yahudi, dan Yesus. Nikodemus datang kepada Yesus pada malam hari dan berkata: “Rabi, kami tahu bahwa engkau adalah seorang guru yang diutus Allah. Karena tidak ada yang bisa melakukan mujizat seperti Anda ketika Tuhan tidak bersamanya. Yesus menjawab: Aku berkata kepadamu: jika seseorang tidak dilahirkan kembali, dia tidak dapat melihat kerajaan Allah ». Anda dapat menemukan seluruh cerita di John untuk pemahaman yang lebih baik 3,1-15.

Untuk melihat kerajaan Allah, Nikodemus membutuhkan Anda, dan hari ini juga Anda adalah Roh Kudus. Angin bertiup di sekitar Anda, seperti angin yang tidak Anda lihat tetapi efeknya yang Anda alami. Efek ini bersaksi tentang kuasa Allah, yang mengubah hidup Anda, karena Anda dipersatukan dengan Yesus dalam kerajaannya.

Diterjemahkan ke zaman kita, saya katakan begini: Jika saya benar-benar ingin diisi dan dibawa oleh Roh Allah, maka saya harus membuka indera saya dan siap untuk mengenali dan mengakui Tuhan dalam semua ekspresinya. Dengan sepenuh hati saya mengatakan "ya" kepadanya tanpa batasan.

Segera Anda akan siap sebelum Adven dan Natal. Mereka ingat bahwa Yesus, Anak Allah, menjadi manusia. Kami menjadi satu dengannya. Apa yang kemudian terjadi, kedamaian dan kedamaian batin ini menuju kehidupan, baik saya maupun orang lain tidak dapat mencipta. Itu hanyalah keajaiban dan karunia Tuhan, karena kita semua sangat berharga.

Toni Püntener