Tuhan tidak menentang Anda

045 tuhan tidak menentang AndaSeorang psikolog bernama Lawrence Kolberg mengembangkan tes ekstensif untuk mengukur kedewasaan di bidang penalaran moral. Dia menyimpulkan bahwa perilaku yang baik, untuk menghindari hukuman, adalah bentuk motivasi terendah untuk melakukan apa yang benar. Apakah kita hanya mengubah perilaku kita untuk menghindari hukuman?

Inikah bentuk pertobatan Kristen? Apakah Kekristenan hanyalah salah satu dari banyak cara untuk mengejar perkembangan moral? Banyak orang Kristen memiliki kecenderungan untuk percaya bahwa kekudusan sama dengan ketidakberdosaan. Meskipun ini tidak sepenuhnya salah, ada satu kelemahan utama dalam perspektif ini. Kekudusan bukanlah tidak adanya apapun, yang merupakan dosa. Hadirnya kekudusan sesuatu yang lebih besar yaitu partisipasi dalam kehidupan Tuhan. Dengan kata lain, adalah mungkin untuk menghapus semua dosa kita, dan bahkan jika kita berhasil melakukannya (dan itu adalah "jika" yang besar karena tidak ada orang lain selain Yesus yang pernah melakukannya), kita masih akan ketinggalan tentang kehidupan Kristen yang nyata.

Pertobatan sejati bukanlah bahwa kita berpaling dari sesuatu, tetapi bahwa kita berpaling kepada Allah, yang mengasihi kita, dan yang selamanya berkomitmen untuk membagikan kepada kita kepenuhan, sukacita, dan kasih dari kehidupan tritunggal Bapa, Putra dan untuk membagikan Roh Kudus. Beralih kepada Tuhan seperti membuka mata kita, membiarkan cahaya bersinar, sehingga kita bisa melihat kebenaran cinta-kebenaran Tuhan yang selalu ada di sana, tetapi kita tidak melihat karena kegelapan pikiran kita.

Injil Yohanes menggambarkan Yesus sebagai terang yang bersinar dalam kegelapan, terang yang tidak bisa dipahami dunia. Tetapi ketika kita menaruh kepercayaan kita kepada Yesus, kita mulai melihat dia sebagai putra Bapa yang terkasih, Penebus dan saudara lelaki kita, membersihkan kita dari dosa dan menempatkan kita dalam hubungan yang benar dengan Allah. Dan jika kita benar-benar melihat Yesus sebagai siapa Dia, kita mulai melihat diri kita sebagai siapa kita - anak-anak Allah yang terkasih.

Yesus berkata bahwa dia datang untuk memberi kita cinta dan kehidupan dalam kelimpahan. Injil bukan hanya program perubahan perilaku yang baru atau lebih baik. Itu adalah kabar baik bahwa kita dekat dan dikasihi oleh hati Bapa, dan bahwa Yesus Kristus adalah bukti hidup dari tujuan tanpa henti untuk menarik kita ke dalam sukacita cinta abadi yang Dia miliki dengan Putra-Nya, Yesus Kristus, dan dengan Yang Kudus. Roh berbagi. Siapapun kamu, Tuhan untukmu, bukan melawanmu. Biarkan dia membuka mata Anda untuk cintanya.

oleh Joseph Tkack